Ikhlas Dalam Sabda Rasulullah (1)
Ikhlas dalam Sabda Rasulullah (1)
Islampos / /

SELAIN dalam AL-Qur'an, ikhlas juga banyak dijelaskan dalam hadits. Rasullullah SAW adalah sumber inspirasi manusia yang pernah hidup di Bumi ini. Risalah beliau dalam menyebarkan islam, mengerucut pada satu titik penghambaan yang utuh pada keesaan Allah. Subtansi keikhlasan seorang hamba adalah proses penyerahan diri secara tulus, dalam balutan rasa syukur dan sabar. Keikhlasan akan berbuah ketentraman, dan kebahagiaan di dalam hati hamba-hamba Allah yang beriman.
Tolalitas pasrah seorang hamba yang ikhlas, akan membawa dirinya pada tingkat yang lebih tinggi, kedekatannya pada Allah SWT.
Semakin kuat energi ikhlas dalam diri seorang hamba, maka semakin kuat juga kedamaian dan kebahagiaan di hatinya. Karena itu bagi hamba yangikhlas, seluruh waktunya ia habiskan untuk mengingat Allah, memuji-Nya, dan berdoa agar dirinya termasuk dalam golongan orangorang
yang mendapatkan ridha, cinta, dan makrifatnya Allah.
Beberapa hadits di bawah ini menjelaskan, bahwa betapa keikhlasan akan membawa seorang hamba, pada kebahagiaan dan keselamatan di Dunia dan Akhirat.
Cukup sudah selama ini, kita terjebak pada perbudakan-perbudakan pada sesuatu selain Allah. Sudah saatnyalah sekarang, kita kembali memurnikan ketaatan dan penghambaan pada Allah semata! Tak ada yang lain, cukup Allah sajalah yang mejadi penolong kita.
Ini dia, hadis-hadis shahih yang menampilkan apa itu ikhlas?
Rasulullah SAW bersabda: "Bahwasanya Allah ta'ala itu mengharamkan api neraka menjilat orang yang mengatakan Laailaahaillallaah (Tiada Tuhan Selain Allah), yang ditujukan hanya Allah semata-mata," (HR. Bukhari - Muslim)
"Tidaklah sekali-kali seorang hamba mengucapkan kalimat Laailaahaillallaah (Tiada Tuhan Selain Allah) dengan ikhlas (dari lubuk hatinya), melainkan di bukakan baginya semua pintu langit hingga tembus sampai ke 'Arasy selama pelakunya menjauhi dosa-dosa besar," (HR. Tirmidzi ).
Allah SWT mengharapkan seorang hamba yang hatinya terhujam Tauhid "Tiada Tuhan Yang Aku Sembah Selain Allah" dari jilatan api neraka.
Hati yang ikhlas pada pemurnian keesaan Allah, akan diselamatkan Allah dari segala bencana baik di Dunia maupun di Akhirat. Sikap inilah yang ditanamkan Rasulullah, di hati kaum muslimin saat beliau menyebarkan risalahnya.
"Orang-orang sedang berdzikir (mengingat Allah), seperti pohon yang rindang di tengah-tengah pohon kering. "(HR. Bukhari - Muslim)
Keikhlasan seorang hamba akan memancarkan sinar kedamaian di dalam dirinya. Seluruh waktu dalam hidupya akan ia gunakan untuk banyak-banyak mengingat Allah, mencari keridhoan dan cintanya. Karena itu hamba yang ikhlas itu, bagaikan pohon yang rindang ditengah-tengah
pohon yang kering.
Sebab, hati hamba yang ikhlas akan selalu dipenuhi karunia dan rahmat Allah. Sehingga jasmani dan rohaninya tidak kekurangan nutrisi-nutrisi yang akan selalu memelihara pohon kelemahan di hatinya. Jiwanya selalu tersirami air suci makrifat Allah yang akan selalu menentramkan hati, jasmaninya selalu terhangati oleh pancaran Rahmat dan Karunia-Nya, pikirannya selalu tercerahkan dari tipu daya Duniawi yang dipenuhi janji kepalsuannya.
"Orang yang ingat kepada Allah, adalah laksana orang yang hidup di tengah-tengah orang yang mati," (HR. Bukhari - Muslim).
Keikhlasan hamba akan membawa dirinya pada titik kebahagiaan dan kedamaian. Karena itu, orang yang hatinya ingat kepada Allah. "Bagaikan orang yang hidup ditengah-tengah orang yang mati" Sabda Rasulullah. "Kenapa?" Karena terlalu banyak manusia yang hidup di Alam Dunia ini, hatinya mati dan membatu dalam mengingat Allah sampai hidupnya lebih condong pada hawa nafsunya, yang membuat ia menghambakan seluruh hidupnya untuk harta, jabatan dan wanita semata. Juga ciptaan-ciptaan Allah lainnya, yang tanpa sadar mulai membudaknya dalam kehidupan Duniawi.
Karena itu, hamba ikhlas senantiasa menghidupkan hatinya untuk selalu mengingat Allah. Berserah diri secara utuh dan tulus kepada Allah, menerima dan ridha atas segala ketentuan takdir yang ditetapkan kepada-Nya. Bersabar atas segala ujian dan cobaan-Nya, mensyukuri sekecil apapun nikmat yang ia berikan kepadanya. sehingga keikhlasan hatinya akan memancarkan energi positif bagi kehidupan, yang hal tersebut akan menyelamatkanya dari segala bencana dan ujian hidup, menghilangkan kesombongan dan keserakahan dalam diri yang selalu menjadi sumber malapetaka, mendamaikan segala bentuk peperangan, membuat musuh sebagai sahabat, dan menghancurkan sifat -sifat buruk merusak manusia, di muka Bumi.
"Sesungguhnya Allah tidak menerima amal perbuatan, kecuali amal perbuatan yang diniatkan dengan ikhlas demi meraih ridha-Nya," (HR. Nasa'i)
"Sesungguhnya amal-amal itu hanya tergantung pada niat !. dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai apa yang di niatkan. Barang siapa hijrahnya pada dunia yang ingin di dapatkannya, atau wanita yang akan di nikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang di tujunya, "(HR. Al-Bukhay, Muslim, Abu Daud, At-Tirmiday, dan An-Nasa'i). [] BERSAMBUNG
Referensi: Keajaiban Ikhlas / Muhammad Gatot Aryo Al-Huseini / Coretan Books Publishing
Redaktur: Daryati Dargom
Comments