Nafsu Itu Diredam Bukan Dituruti

22. NAFSU ITU DIREDAM, BUKAN DITURUTI

Saudaraku, nafsu itu diredam, bukan dituruti. Nafsu itu tidak bisa dituruti, karena nafsu itu tidak pernah puas.

Nafsu itu tak pernah puas, walau dapat sebukit emas.
Bagai minum air samudra, makin banyak makin dahaga.
Nafsu itu sudah ada sejak penciptaan manusia.
Nafsu itu perangkat halus, asesoris dalam diri manusia.
Nafsu itu dibutuhkan dalam kadar tepat, tempat yang tepat.
Nafsu manusia akan sirna bersama datangnya kematian.

Nafsu akan berkembang dalam keadaan lapang.
Nafsu akan merajalela bila hidup dalam keadaan serba ada.
Miskin itu ujian, tapi ujian ringan, karena nafsu bisa diredam.
Kaya itu ujian, ujian berat, karena nafsu berkembang pesat.
Banyak orang miskin lulus ujian, jarang orang kaya lulus ujian.

Akal dan nafsu adalah perangkat lunak dalam diri tiap manusia.
Pesan Allah  pada Adam as setelah dihidupkan.
Wahai Adam, ikuti akalmu, kau akan selamat.
Wahai Adam, jangan turuti nafsumu, agar kau tidak celaka.

Renungan:
- Menambal sesuatu yang bocor itu dari dalam, bukan dari luar.
Ember bocor, ditambal dari luar, maka akan tetap bocor.
Ember bocor, ditambal dari dalam, kebocoran akan hilang.
Nafsu tidak bisa dituruti dengan faktor luar, tidak pernah puas.
Nafsu di hati, harus diredam di hati, dipangkas dari dalam hati.

- Nafsu adalah makhluk Allah. Allah ciptakan sebagai asesoris diri manusia. Dia makhluk durhaka. Dua ribu tahun di penjara dalam neraka, tapi tetap tidak mengakui Allah sebagai tuhannya. Akhirnya Alloh masukkan nafsu ke dalam neraka lapar. Nafsu tidak diberi makan minum selama seribu tahun. Baru nafsu menyerah, bertekuk lutut, dan mengakui Allah sebagai tuhannya.
‌(Graha Pencerah Jiwa, Minggu, 22/01/2017, Abah)

Comments

Popular posts from this blog

PENGHANCUR DOSA

Berempati Menentramkan Hati

Syiah Kaget Makam Umar di Samping Makam Rasullulah