Saudaraku Apakah Engkau Merasa Heran?

Saudariku Apakah Engkau Merasa Heran?
Islampos  / Daryati Dargom 

SAUDARIKU ...
Pernahkah engkau perhatikan saudariku, bagaimana wanita sekarang berpakaian. Ada yang ketat, transparan, dan kurangnya bahan. Sunnguh, semakin heran dan takjub oleh saudari Muslimah yang berpakaian ketat dan transparan dan tampil di hadapan para laki-laki asing sementara dia mengetahui ancaman yang ada di dalamnya.
Dari Abu Hurairah Ra, Nabi ﷺ bersabda, "Ada dua jenis manusia diantara penghuni neraka yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. (Yang pertama adalah) wanita yang berpakaian tetapi telanjang, miring (pada ketidaktaan) dan miring orang lain, di kepalanya ada seperti punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak juga mencium bau surga meskipun wangi surga dapat tercium dari jarak sekian sekian, " (HR Ahmad [2/356] dan Muslim [2128]). 

Demikian juga, saya bertanya-tanya kepada mereka yang mengangkat pakaiannya hingga betisnya terlihat ketika sang kekasih Muhammad ﷺ memerintahkannya untuk menurunkan pakainnya sampai (lebih) sejengkal ketika ia ditanya oleh salah seorang sahabiyah beliau berkata,
"Turunkanlah sejengkal 'Maka dia (wanita itu) berkata' Kalau begitu, betis mereka akan tersingkap! ' Beliau bersabda, 'Turun-kan lagi sehasta, jangan sampai melebihi itu', "  (HR Tirmidzi).

Merasa takjubkah Anda kepada seseorang yang mengetahui bahwa suara wanita adalah aurat kecuali ketika ada kebutuhan. Namun, demikian ia meninggikan suaranya tanpa malu dan (tidak memperdulikan aturan) agama.
  Dia berbicara dengan teman-teman wanitanya atau siapaun yang bersama dengan dirinya seperti mereka berada di dalam rumahnya tanpa perduli atau mempertimbakan kehadiran laki-laki asing disekitarnya padahal Allah SWT berfirman:
"Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya,"  (QS Al-Ahzab: 32).

  Saudariku apakah kau merasa heran ...
Dengan seseorang yang mengetahui hukum tentang menggunakan parfum diluar rumah atau di sekolah, khususnya ketika dia mengenakannya dan melewati laki-laki asing dan mereka mencium wanginya melalui udara, semoga Allah menyelamatkan kita darinya! Namun, demikian dia akan memakai parfum yang baunya tercium yang pasti akan menjadi fitnah bagi yang menciumnya, dan dia keluar di antara laki-laki asing entah itu di pasar, mall atau selainnya dan menjadikannya sasaran.
Rasulullah ﷺ bersabda, "Perempuan yang memakai wewangian, lalu dia lewat di depan laki-laki agar mereka mencium baunya, maka dia adalah pezina," (dihasankan olehSyaikh Albani dalam Shahih al-Jami no. 2701). 

   Namun dia tidak perduli. Saya sungguh bingung ketika melihat seorang wanita yang terikat perjanjian dengan Allah, yang mengetahui hukum menetapkan hak (sepatu) tinggi, dan mengenakannya sebagai bentuk tipu daya dan godaan bagi orang yang melihatnya dan mengira dirinya berbadan tinggi padahal kenyataannya tidak demikian.
  Dia juga mengetahui bahwa hal tersebut tidak sehat dan merusak secara sosial dan akhlak. Dia menutup telinganya kepada para penyeru kebenaran dan tetap mengenakan sepatu yang mengkilat dan menyolok mata yang pasti akan membuat orang berpaling ke arahnya dan membawa fitnah yang membuat hal ini semakin buruk sebagaimana yang mereka katakan.

   Saudariku tidakkah engkau merasa heran ...
Mereka yang mendengarkan seruan kepada kebenaran namun menjauhkan diri mereka dari mengikutinya hanya karena mengejar keinginan hawa nafsunya. Bisakah engkau menjamin, saudariku tercinta, kehidupanmu bahkan sesaat apa yang akan terjadi jika Allah tidak mengizinkanmu untuk hidup sehari lagi dan engkau berada di atas dosas-dosa yang engkau lakukan? Bisakah engkau bayangkan bagaiman engkau akan bertemu dengan Rabbmu.
   Pikirkanlah itu, saudariku Muslimah, dan ketahuilah bahwa kesenangan dunia tidak lain adalah fana dan tidak seorang pun akan meninggalkan sesuatu kecuali amal-amalnya. Jika amal tersebut baik (shalih), maka hanya ada satu pahala terbaik. Jika sebaliknya, maka celaka bagi mereka atas apa yang akan mereka temui.

Referensi:  Saudariku, Aku Menggugah Rasa Malumu; Tidakkah kau ingin menjawabnya? /
Redaktur: Daryati Dargom 

Comments

Popular posts from this blog

PENGHANCUR DOSA

Berempati Menentramkan Hati

Syiah Kaget Makam Umar di Samping Makam Rasullulah